
Jakarta - Tanggal 31 Maret kemarin menandai dua dekade Valentino Rossi berkiprah dalam balap motor grand prix. Momen itu terjadi tepat saat Rossi menyongsong balapan teranyarnya.
Rider Italia berusia 37 tahun tersebut melakoni debutnya dalam kejuaraan dunia grand prix ketika membalap pada kelas 125 cc di Sirkuit Shah Alam, Malaysia, tanggal 31 Maret 1996.
Rossi menyudahi balapan perdananya itu dengan berada di posisi enam, walaupun satu musim kemudian di tempat yang sama ia malah sudah berhasil naik podium teratas--yang juga merupakan kemenangan kedua dalam kariernya.

[AFP/Francis Silvan]
Rossi kemudian meraih titel juara dunia grand prix pertamanya di tahun 1997, musim keduanya di kelas 125cc. Tahun demi tahun berlalu dan The Doctor kini sudah 331 kali membalap, 211 kali naik podium dengan 112 di antaranya merupakan kemenangan, dan punya koleksi sembilan gelar juara dunia yang tujuh di antaranya ia raih pada kelas primer.
Pebalap tertua di grid MotoGP yang saat ini membela tim Movistar Yamaha tersebut masih terus berusaha meraih gelar ke-10. Kesempatan mewujudkan hal tersebut hadir tahun lalu, tapi drama yang turut melibatkan Marc Marquez dari Repsol Honda membuat Rossi harus merelakan titel disabet oleh rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo.
"Sulit untuk dikatakan," ucap Rossi ketika ditanya mengenai momen terbaik dan terburuk dalam dua dekade karier grand prix-nya, seperti dilansir Crash.net.

[ALLSPORT/Robert Cianflone]
"Mungkin yang terbaik adalah kemenangan pertama saya dengan Yamaha di Afrika Selatan (2004). Itu sebuah balapan bagus. Dan saya pikir yang terburuk adalah ketika saya kehilangan kejuaraan dunia pada 2006 di Valencia. Saya pikir dua itu," tuturnya.
Akhir pekan ini Rossi akan berpacu di MotoGP Argentina, yang musim lalu berhasil ia taklukkan walaupun hasil tersebut menjadi awal dari sebuah drama yang mewarnai MotoGP 2015.
[Baca juga: Kembali ke Argentina, Titik Start Drama Rossi-Marquez Musim Lalu]
Tahun lalu Rossi berjaya di Argentina usai duel dengan Marquez yang juga harus terjatuh akibat senggolan di antara keduanya. Itu merupakan satu dari tiga insiden di antara dua rider tersebut di 2015. Insiden terakhir di Sepang membuat Rossi praktis kehilangan kesempatan untuk bersaing memperebutkan titel pada saat balapan pamungkas di Valencia.
Rider Italia berusia 37 tahun tersebut melakoni debutnya dalam kejuaraan dunia grand prix ketika membalap pada kelas 125 cc di Sirkuit Shah Alam, Malaysia, tanggal 31 Maret 1996.
Rossi menyudahi balapan perdananya itu dengan berada di posisi enam, walaupun satu musim kemudian di tempat yang sama ia malah sudah berhasil naik podium teratas--yang juga merupakan kemenangan kedua dalam kariernya.

[AFP/Francis Silvan]
Rossi kemudian meraih titel juara dunia grand prix pertamanya di tahun 1997, musim keduanya di kelas 125cc. Tahun demi tahun berlalu dan The Doctor kini sudah 331 kali membalap, 211 kali naik podium dengan 112 di antaranya merupakan kemenangan, dan punya koleksi sembilan gelar juara dunia yang tujuh di antaranya ia raih pada kelas primer.
Pebalap tertua di grid MotoGP yang saat ini membela tim Movistar Yamaha tersebut masih terus berusaha meraih gelar ke-10. Kesempatan mewujudkan hal tersebut hadir tahun lalu, tapi drama yang turut melibatkan Marc Marquez dari Repsol Honda membuat Rossi harus merelakan titel disabet oleh rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo.
"Sulit untuk dikatakan," ucap Rossi ketika ditanya mengenai momen terbaik dan terburuk dalam dua dekade karier grand prix-nya, seperti dilansir Crash.net.

[ALLSPORT/Robert Cianflone]
"Mungkin yang terbaik adalah kemenangan pertama saya dengan Yamaha di Afrika Selatan (2004). Itu sebuah balapan bagus. Dan saya pikir yang terburuk adalah ketika saya kehilangan kejuaraan dunia pada 2006 di Valencia. Saya pikir dua itu," tuturnya.
Akhir pekan ini Rossi akan berpacu di MotoGP Argentina, yang musim lalu berhasil ia taklukkan walaupun hasil tersebut menjadi awal dari sebuah drama yang mewarnai MotoGP 2015.
[Baca juga: Kembali ke Argentina, Titik Start Drama Rossi-Marquez Musim Lalu]
Tahun lalu Rossi berjaya di Argentina usai duel dengan Marquez yang juga harus terjatuh akibat senggolan di antara keduanya. Itu merupakan satu dari tiga insiden di antara dua rider tersebut di 2015. Insiden terakhir di Sepang membuat Rossi praktis kehilangan kesempatan untuk bersaing memperebutkan titel pada saat balapan pamungkas di Valencia.
0 Response to "Momen Dua Dekade Valentino Rossi di Arena Balap Motor Grand Prix"
Posting Komentar